Sabtu, 04 Desember 2010

Alkohol, Racun Sekaligus Obat untuk Otak

TETAP SEHAT DIMANAPUN





img
(Foto: Reuters)
Jakarta, Banyak pengemudi mengalami kecelakaan mobil atau motor karena minum alkohol. Tapi peneliti menemukan alkohol justru bisa menjadi obat ampuh yang melindungi otak dari luka pada saat kecelakaan itu sendiri. Sebuah studi yang dimuat dalam Archives of Surgery membuktikannya.

Dalam studi yang melibatkan 38.000 pasien di rumah sakit Amerika yang mengalami luka otak antara tahun 2000 hingga 2005, sebanyak 38 persen darah mereka yang mengalami luka mengandung alkohol. Tapi anehnya, pasien yang darahnya mengandung alkohol memiliki luka lebih ringan ketimbang mereka yang tidak pernah minum alkohol.

"Studi ini justru memunculkan lebih banyak pertanyaan dibanding jawaban. Untuk mengatakan bahwa alkohol itu baik tidak mudah karena alkohol itu tidak baik untuk kesehatan. Tapi alkohol terbukti bisa menyelamatkan seseorang dari luka otak yang lebih parah saat kecelakaan," ujar Dr. Ali Salim, MD dari General Surgery Residency Educational Program at Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles seperti dilansir dari Health, Minggu (27/9/2009).

Setiap tahunnya sekitar 2 juta orang di Amerika Serikat mengalami luka trauma otak, dan 50.000 diantaranya meninggal dunia sedangkan 80.000 lainnya mengalami cacat otak permanen. Alkohol menyumbang sekitar 40 persen kecelakaan mobil, dan setengah korbannya masuk rumah sakit karena luka di otak.

"Penemuan ini bisa membantu para peneliti untuk mengembangkan terapi jenis baru menggunakan alkohol untuk pasien luka dan trauma otak, tapi pastinya dengan batas alkohol tertentu," ujar Salim.

Jika membandingkan angka kematian akibat luka di otak antara mereka yang minum alkohol dan yang tidak, ternyata mereka yang minum alkohol angka kematiannya adalah 7,7 persen, lebih rendah daripada mereka yang tidak minum alkohol yaitu 9,7 persen.

Belum begitu jelas mengapa alkohol bisa membantu mengurangi luka di otak. Tapi peneliti menduga bahwa alkohol bisa mengurangi efek catecholamines, hormon yang mirip adrenalin dan dopamin yang dikeluarkan tubuh pasca trauma kecelakaan.

"Alkohol juga membantu menurunkan suhu tubuh yang akan memperlambat kematian sel-sel tubuh dan otak serta mencegah pembengkakan dan pendarahan yang diakibatkan oleh benturan keras pada saat kecelakaan," jelas David Hovda, PhD, profesor bedah saraf dari University of California, Los Angeles.

Namun berapa kadar alkohol yang bisa menyelamatkan seseorang dari luka otak masih perlu diteliti lagi karena pastinya pemakaian alkohol tersebut harus ada batasannya. "Perlu ada dosis dan cara yang tepat untuk bisa menjadikannya sebagai terapi, karena memberikan alkohol setelah kecelakaan juga tidak akan berguna," ujar Hovda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar