Sabtu, 04 Desember 2010

Cara Baru Pemberian Obat Melalui Magnet

TETAP SEHAT DIMANAPUN



img
(Foto: eurekalert)
Jakarta, Pada beberapa kondisi kesehatan yang parah seperti sakit yang kronis, kanker atau diabetes membutuhkan pengobatan yang tidak hanya melalui mulut. Pengobatan ini biasanya menggunakan dosis yang berselang serta dalam jangka waktu yang panjang. Kini ada alat yang bisa membantu manusia dalam pemberian obat tersebut.

Teknik yang bisa membantu pengobatan tersebut telah dikembangkan dengan mengggunakan penanaman sumber panas. Sumber tersebut bisa berupa kepingan elektronik atau stimulan lainnya yang bisa mengganti 'nyala-mati' untuk melepaskan obat ke dalam tubuh.

Sampai saat ini teknik tersebut belum dapat diandalkan untuk melakukan semua pengobatan yang dibutuhkan seperti konsisten memberikan dosis, menyesuaikan dosis dengan kebutuhkan pasien dan berulang kali menghidupkan dan mematikan dosis.

"Karena itu kami menciptakan solusi dengan membuat alat yang menggabungkan antara magnet dan nanoteknologi," ujar Daniel Kohane, MD, PhD, Ketua peneliti dari Children's Hospital Boston, seperti dikutip dari EurekAlert, Kamis (24/9/2009).

Tim peneliti membuat perangkat yang terdiri dari magnet dengan mineral magnetik alami dan teknik nanoteknologi. Ketika medan magnet diaktifkan dari luar tubuh, maka nanopartikel akan memanas dan menyebabkan gel melumer sehingga pori-pori akan terbuka dan memungkinkan obat untuk masuk ke dalam tubuh. Tapi saat magnet dimatikan membran gel akan dingin dan menutup pori-pori kembali sehingga pengiriman obat akan terhenti.

"Perangkat semacam ini memungkinkan pasien atau dokter untuk menentukan kapan tepatnya obat-obatan tersebut masuk ke dalam tubuh dan berapa dosisnya," ujar Kahone.

Alat ini sudah diuji cobakan pada hewan percobaan dan didapatkan membran dalam tubuh tetap berfungsi dengan baik selama beberapa kali siklus pengobatan, yang menunjukkan ketahanan dari membran dan tidak menunjukkan toksisitas pada sel. Pengujian ini menunjukkan obat akan keluar 1 sampai 2 menit setelah dinyalakan dan akan berhenti 5 sampai 10 menit setelah dimatikan.

Dengan menggunakan teknologi ini akan membantu manusia dalam pemberian dosis obat yang tepat, berulang-ulang, dalam jangka waktu yang panjang serta membantu mengatasi rasa sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar