(Foto : Assetcache)
Peneliti menamakan bahan kimia tersebut dengan Endocrine-Disrupting Chemicals atau EDCs. Bahan kimia yang juga banyak terdapat dalam makanan berlemak, cat, bahan plastik, pestisida dan produk sampingan dari pengolahan industri tersebut ternyata memberikan efek samping negatif bagi pria.
Studi telah membuktikan bahwa ada hubungan antara EDCs dengan masalah reproduksi pria, yaitu kualitas air mani yang rendah dan bawaan ketidaknormalan alat kelamin. Adanya bahan kimia beracun yang mengganggu alat reproduksi pria bisa dideteksi dari kandungan air susu ibu yang nantinya diberikan kepada bayi laki-lakinya.
Dalam International Journal of Andrology, peneliti mengukur kadar 121 bahan kimia dari 68 sampel air susu ibu di Denmark dan Finlandia. Asal tahu saja, Denmark adalah negara dengan masalah reproduksi pria tertinggi sedangkan Finlandia adalah negara dengan masalah reproduksi terendah.
"Kami sangat terkejut ketika menemukan kandungan EDCs termasuk juga dioxin, PCBs (Polychlorinated biphenyls) dan beberapa jenis pestisida lainnya paling banyak terdapat pada sampel air susu ibu dari Denmark daripada Finlandia," ujar Niels Skakkebaek, seorang anggota tim studi tersebut seperti dikutip dari Healthday, Jumat (25/9/2009).
"Penemuan ini menunjukkan bahwa bahan kimia yang terpapar ke lingkungan atau ke manusia bisa menimbulkan bahaya dan penyakit bagi alat reproduksi terutama pria. Bahan kimia yang terpapar langsung maupun atau turunan dari air susu ibu terbukti menyebabkan masalah pada alat kelamin dan kualitas air mani pria," ujar Skakkebaek.
Meskipun demikian, Skakkebaek menekankan agar pemberian air susu ibu tetap dilakukan karena itu adalah satu-satunya makanan yang paling cocok untuk bayi. Namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, wanita hamil sebaiknya tidak terlalu sering berada atau berhubungan dengan bahan-bahan kimia yang bisa menurunkan kualitas reproduksi anak lelakinya nanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar