TETAP SEHAT DIMANAPUN
Ilustrasi (dok: thinkstock)
Guagatan tersebut ditujukan kepada Dr Maria New, dokter anak di Amerika sekaligus peneliti yang tengah merancang eksperimen penanganan Congenital Adrenal Hyperplasia (CAH). Ia memperkenalkan penggunaan steroid kuat dexamethasone untuk mencegah perkembangan CAH sejak dalam kandungan.
Namun diduga, eksperimen tersebut menyimpan misi terselubung yakni untuk mencegah penyimpangan orientasi seksual. Ia menyuntikkan obat ke dalam kandungan, bukan hanya untuk mencegah CAH melainkan juga agar janin perempuan tidak tumbuh jadi biseks atau lesbian.
CAH merupakan kondisi langka yang memicu gangguan hormonal terutama pada janin perempuan. Janin yang mengalami CAH, dalam perkembangannya tidak memiliki cukup enzim untuk memproduksi hormon kortisol dan aldosteron.
Kekurangan 2 hormon tersebut menyebabkan peningkatan produksi progesteron, yang merupakan hormon laki-laki. Inilah yang menyebabkan janin perempuan berisiko lahir dengan berbagai kelainan misalnya kelamin ganda, atau tumbuh dengan perilaku seksual menyimpang seperti biseksual atau lesbian.
Kalangan bioetik menilai, Dr Maria telah melakukan pelanggaran etika melalui eksperimen yang dikabarkan melibatkan 600 wanita hamil. Tindakan ini dinilai sebagai upaya aktif untuk mencegah homoseksualitas.
Dikutip dari Healthday, Senin (9/8/2010), Dr Maria membantah memiliki tujuan semacam itu. Namun ia mengakui telah mendapat persetujuan untuk melakukan evaluasi jangka panjang terhadap sejumlah ibu hamil yang telah mendapatkan pengobatan dexamethasone sebelumnya.
"Selama 6 tahun saya di Mount Sinai, belum pernah sekalipun saya menyuntikkan obat pada ibu hamil dengan tujuan mengobati bayi yang belum dilahirkan," tegas Dr Maria yang bekerja di Mount Sinai School of Medicine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar